Pages

Subscribe:

Disqus for al-adzani_art

Monday, 9 April 2012

Pembelajaran: Puisi Balada

Puisi yang bercerita tentang orang-orang perkasa atau tokoh pujaan atau orang yang menjadi pusat perhatian disebut Puisi Balada. Puisi ini termasuk dalam jenis puisi naratif dimana puisi ini mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair.---- (Waluyo J Herman)

Secara etimologi kata puisi berasal dari bahasa yunani yaitu “ poiesis “ yang berarti penciptaan. Arti ini lama kelamaan dipersempit ruang lingkupnya menjadi hal seni sastra yang kata-katanya disusun melalui syarat tertentu dengan menggunakan irama,sajak, dan kadang-kadang khiasan.
Bangun struktur puisi ialah pembentuk struktur puisi yang dapat dinikmati secara visual. Unsur-unsur tersebut meliputi bunyi, kata, larik atau baris, bait dan topografi. Puisi adalah ragam bahasa yang iramanya terikat oleh rima, irama, mantra, suatu penyusunan larik atau bait (Depdikbud, 1994: 794). Puisi merupakan karya sastra yang terpusat dengan acuan sedikit bicara dan banyak makna (Ensklopedia, 1990: 438). 

Dalam usaha memahami puisi, banyak puisi yang mampu berbicara sendiri. Dalam keadaan demikian, usaha pemahaman puisi tidak memerlukan acuan faktor luar puisi tersebut. Dengan demikian, pendekatan objektif dapat digunakan dengan baik. Untuk memahami puisi-puisi besar, pendekatan objektif memang dapat digunakan, tanpa mengacu pendekatan lain. Setiap puisi berhubungan dengan penyairnya sebab puisi diciptakan dengan mengungkapkan diri penyair sendiri.

Di dalam puisi, rahasia dibalik majas, diksi, imaji, kata konkret, dan versivikasi akan dapat ditafsirkan dengan tepat jika kita berusaha memahami rahasia penyairnya. Kenyataan sejarah yang melatari proses penciptaan puisi mempunyai peranan yang penting dalam memberikan makna puisi itu

Puisi adalah salah satu wujud sastra. Puisi dapat dibedakan dengan karya sastra yang lain karena bahasanya yang ekonomis serta pengungkapannya yang intens. Oleh karena itu, untuk memahami makna puisi diperlukan adanya perhatian yang sungguh-sungguh. Puisi harus dibaca berulang-ulang sambil menuangkan maknanya, sebab dengan membaca sepintas maknanya sukar dipahami dengan baik. Ada empat unsur pokok terkait dalam membaca (mengapresiasi) puisi yaitu “ puisi, pembaca, lagu, gerak-gerik”. Keempat unsur itu berkaitan erat satu dengan yang lainnya, serta saling menunjang dalam melahirkan diri dalam wujud baca puisi.

Ciri-ciri puisi ada lima yaitu:
  1. dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa;
  2. dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa itu dirapikan, diperindah, dan diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi;
  3. puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair berdasarkan pengalaman dan imajinatif;
  4. bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif;
  5. puisi dibentuk oleh struktur fisik (tifografi, diksi, majas, rima dan irama) serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, nada dan suasana puisi);
Puisi balada termasuk ke dalam jenis puisi naratif yang mana puisi balada ini merupakan bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya akan makna. Keindahan yang ada dalam puisi disebabkan oleh diksi , majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut Kosasih E (2003:242).

Puisi balada adalah puisi yang berisi tentang orang-orang perkasa atau tokoh pujaan atau orang yang menjadi pusat perhatian. Puisi ini termasuk ke dalam jenis-jenis puisi naratif dimana puisi ini mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair (Waluyo J Herman, 1991: 135)

Berikut salah satu contoh Puisi Balada
Sajak Sebatang Lisong


menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka


matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan


aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan


delapan juta kanak - kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
..........................


menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana - sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan


dan di langit
para teknokrat berkata :


bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor


gunung - gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes - protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam


aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair - penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan
termangu - mangu di kaki dewi kesenian


bunga - bunga bangsa tahun depan
berkunang - kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta - juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
.................................


kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata


inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan


RENDRA
( itb bandung - 19 agustus 1978 )
__________
Al-adzani art dalam: Pembelajaran: Puisi Balada

No comments:

Post a Comment