Pages

Subscribe:

Disqus for al-adzani_art

Thursday 12 January 2012

Mengubah Tukang Sabotase Menjadi Sekutu Terbesar Anda


"Pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah kata-kata musuh kita, melainkan sikap diam dari sahabat kita".
--- Martin Luther King, Jr (1929-1968)
Pernahkah Anda mendapati diri anda sendiri berada di dalam suatu situasi dimana seseorang tampak sangant siapa untuk menyabotase Anda, dan Anda bahkan tidak tahu kenapa? Berikut adalah aaturan umumnya: Jika seseorang tidak menyuukai Anda tanpa alasan yang jelas, hal tersebut tidak dikarenakan dia tidak menykai Anda. Itu dikarenakan dia tidak menyukai dan nyaman dengan dirinya sendiri. Anda menunjukkan rasa hormat, jika Anda tidak menghormati diri Anda sendiri, apa yang dapat anda tunjukkan?
Seseorang yang tidak menykai dirinya sendiri memiliki kepercayaan diri yang rendah, defisit psikologis yang menganggu dan menjadi semacam lensa penyaring bagi semua pengalaman yang ada.Prestasi yang terdistorsi ini pada akhirnya membangkitkan salah satu dari keyakinan berikut:
- Dia percaya Anda tidak menyukainya. Mungkin dia menafsirkan secara keliru ekspresi di wajah anda, atau sesuatu yang nada katakan atau perbuatan. Mungkin, Anda telah secara tidak sengaja mangabaikan atau tak mengacuhkannya, atau setidak-tidaknya memeberinya perhatian penuh. Tidak perlu banyak hal bagi seseorang dengan kepercayaan diri yang rendah untuk sampai pada keyakinan bahawa Anda tidak menyukai. Karena tidak menyukai diri sendiri, secara alamiah dia mengasumsikan- pada level tak sadar- bahwa orang lain pun pasti tidak menyukainya.
- Dia merasa terancam oleh anda. Ego yang lemah selalu merasa iri dan cemburu. Anda mungkin mengingatkannya pada ada yang diinginkannya tetapi tak dipunyainya. Untuk mendamaikan perasaan rendah diri ini, dia mengacap Anda sebagai orang yang memiliki sifat-sifat negatif, dan kemudian memebenci Anda karenanya.
-Dia melihat di dalam diri anda sifat yang tidak disukainya di dalam dirinya sendiri. Demikianlah, dia tidak menyukai Anda karena anda mengingatkannya mengenai apa yang tak disukainya mengenai dirinya sendiri, meskipun dia tidak sadari.
----------------------------------
Sumber: David J Lieberma, PH.D

No comments:

Post a Comment