Pages

Subscribe:

Disqus for al-adzani_art

Friday 13 January 2012

Mengubah Musuh Menjadi Kawan

"Pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah kata-kata musuh kita, melainkan sikap diam dari sahabat kita".
--- Martin Luther King, Jr (1929-1968)

Menjaga agar penyabotase tidak menghancurkan apa pun lebih gampang daripada yang Anda bayangkan. Sembilan aturan berikut sangat lugas dan dapat beraksi cepat, selain bahwa mereka bekerja di samping setiapdinamika relasi- baik di dalam kehidupan bisnis maupun kehidupan pribadi Anda.
Aturan 1: Bangun Rasa Saling Suka
Pernah mempunyai pengalaman tentang seseorang yang sangat tidak Anda sukai memuji-muji Anda atau datang untuk meminta nasihat Anda? Sangat sulit untuk tidak meyukai seseorang yang tidak hanya menyukai Anda tetapi juga menghormati Anda, bukan? Anda tiba-tiba dipaksa untuk mengepaluasi ulang perasaan aAnda terhadapnya. Sekoyong-koyong, Anda melihatnya sebagai sesorang yang lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Lag pula, Anda tidak ingin percaya bahwa dia bersikap tolol karena menyukai dan menghormati  Anda, sebab dia sangat memandang tinggi Anda! Tidak, Anda lebih suka untuk mengubah pemikiran kita mengenai orang lain itu dan menyimpulkan bahwa dia memang bukan orang yang buruk. Ini disebut afeksi resiprokal, yang secara sederhana bahwa kita cenderung menyukai, mengagumi, dan menghormati seseorang begitu  kita tahu bahwa ,mereka menyukai, mengagumi, dan menghormati kita.
Untuk menegaskan hokum ini, ceritakan kepada pihak ketiga (mungkin seorang kawan bersama) apa yang sesungguhnya Anda sukai dan hargai  mengenai penyabotase Anda- mungkin anda ingin mengungkapkan kekaguman yang tulus atas sesuatu yang telah dicapainya atau sesuatu yang diperjuangkannya. Begitu komentar Anda sampai kepada orang tersebut, Anda bias rileks dan menunggu apa yang terjadi kemudian. Anda akan takjub dengan betapa cepatnya dia akan berubah menjadi seorang sekutu Anda. Entah dia adalah rekan kerja, bos, asisten,tetangga, saudara sekandung, anak, atau mekanik mobil Anda, ingat: setiap orang perlu merasa bahwa dirinya dihargai.
Kini, Anda mungkin  bertanya-tanya, mengapa tidak saya sampaikan sendiri hal itu kepadanya? Anda bias melakukanny, tetapi Anda berisiko dia curigai sebagai orang yang tidak tulus atau sekedar berusaha memanipulasi dia agar menyukai Anda. Rahasia di balik keefektifan taktik ini adalah bahwa ketika kita mendengar sesuatu dari pihak ketiga, kita jarang mempertanyakan kebenaran dari cerita yang dikisahkan kepada kita, khususnya bila sesuatu itu adalah hal yang memang ingin  kita dengar.
Aturan 2: Tunjukkan Antusiasmeynag Tulus ketika Anda Menyapa Seseorang
Seulas senyuman bias mendatangkan keajaiban, khusunya dengan seorang tukang sabotase. Setiap kali Anda menyapa, tunjukkan bahwa senyuman yang Anda lemparkan setulus yang Anda bias berikan kepadanya. Ini mengirimkan pesan bahwa Anda senang berjumpa dengannya dan membuatnya merasa lebih baik mengenai dirinya sendiri, dan Anda. Serupa denganny, senyuman yang akan membuatnya lebih sulit untuk merasa terancam oleh Anda, apalagi berpikir bahwa Anda tidak menyukainya.

Aturan 3: Bersikaplah Suportif
Jika Anda mengetahui bahwa tukang sabotase Anda telah mebuat kesalahan, yakinkan dia bahwa kekeliruan semacam itu dapat terjadi pada setiap orang, dan katakan kepadanya untuk tidak terlalu menyesali diri. Apa pun yang Anda lakukan, jangan mengkritik atau mengutuk. Dalam kasus di mana dia berselisih denga orang lain (yang kiranya sering terjadi), belalah dia jika Anda yakin ada kebenaran dari argument yang dikemukakannya. Ketika Anda berdua berselisih paham, cobalah untuk mengingatkan bahwa tidak ada gunanya keluar sebagai pihak yang benar dan membuktikan bahawa Anda lebih cerdas daripada dia. Anda mengakui bahwa dia telah menyampaikan poin yang baik, benar, atau menarik- bahkan jika Anda tidak menyetujuinya – Anda memenangkan sesuatu.
Aturan  4: Buat Tukanng sabotase Anda Merasakan Keraguan
Jika Anda menharapkan yang terbutuk dari tukang sabotase Anda, Anda akan mendapatkannya. Tepat seperti dia melihat Anda melalui lensa yang terdistorsi, demikianlah Anda kan memandangnya. Apabila dia melakukan sesuatu yang kelihatannnya mencerminkan kurangnya respek kepada Anda, beri dia kesempatan untuk melakukannya. Jka dia meminjam sesuatu tanpa permisi atau keluar lebih dulu dari pertemuan yang Anda pimpin tanpa penjelasan, biarkan asumsi pertama Anda adalah bahwa dia punya alasan yang baik untuk itu. Ketika Anda meminta penjelasan mengenai kejadian tersebut, jangan mengiterogasi. Janagan menuduh atau bersaifat argumnetatif. Bahakan bila motivasinya tidak begitu murni, reaksi Anda saat ini dapat mengubah tindakannya di masa yang akan datang.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari mengubah-tukang-sabotase-menjadi-sekutu  
... sebelumnya saya minta maaf bro  baru nulis sampi disini sebenarnya ada 9 aturan tp aturan selanjutnya besok aja...
--------------------------------
Al-adzani art dalam: Mengubah Musuh Menjadi Kawan 
Sumber: David J Lieberma, PH.D

No comments:

Post a Comment