Pages

Subscribe:

Disqus for al-adzani_art

Friday 21 June 2013

ANALISIS 6 ASPEK PENYUNTINGAN DALAM 15 BERITA

oleh Amry Rasyadany

SARI
            Kata dasar sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja/ verba), penyuntingan (kata benda/ nomina), dan penyuntingan (kata benda/ nomina).  Menyunting yaitu menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memprerhatikan segi sistematika penyajian, isi dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi dan struktur kalimat).  Penyuntingan naskah adalah proses, cara, atau perbuatan menyunting naskah.  Orang yang melakukan pekerjaan menyunting naskah disebut penyunting naskah.
Kegiatan penyuntingan naskah sangat berperran penting, terutama dalam dunia jurnalistik dan penerbitan.  Penyuntingan sangat berguna untuk menjadikan suatu naskah itu layak terbit.  Ada 6 aspek yang perlu diperhatikan pada saat menyunting suatu naskah, yaitu : organisasi dan penyajian naskah, isi naskah, bahasa naskah, grafika naskah, wawasan kebangsaan naskah serta gaya penerbit.
            Kata kunci : 6 aspek penyuntingan dan 15 berita Surat Kabar Warta Jateng edisi Kamis, 5 Mei 2011

LATAR BELAKANG
Kata dasar sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja/ verba), penyuntingan (kata benda/ nomina), dan penyuntingan (kata benda/ nomina).  Menyunting yaitu menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memprerhatikan segi sistematika penyajian, isi dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi dan struktur kalimat).  Penyuntingan naskah adalah proses, cara, atau perbuatan menyunting naskah.  Orang yang melakukan pekerjaan menyunting naskah disebut penyunting naskah.
Kegiatan penyuntingan naskah sangat berperran penting, terutama dalam dunia jurnalistik dan penerbitan.  Penyuntingan sangat berguna untuk menjadikan suatu naskah itu layak terbit.  Ada 6 aspek yang perlu diperhatikan pada saat menyunting suatu naskah, yaitu : organisasi dan penyajian naskah, isi naskah, bahasa naskah, grafika naskah, wawasan kebangsaan naskah serta gaya penerbit.
Penulis ingin menghubungkan ketepatan dari 6 aspek di atas dalam 15 berita yang telah di pilih dari Surat Kabar Warta Jateng edisi Kamis, 5 Mei 2011 karena ruang lingkup Surat Kabar Warta Jateng lebih sempit dan lebih focus.

RUMUSAN MASALAH
            Rumusan masalah penelitian kali ini yaitu : bagaimana ketepatan 15 berita dari Harian Warta Jateng edisi : berdasarkan 6 aspek penyuntingan?

TUJUAN PENELITIAN
            Dengan adanya penelitian ini, kita akan menjadi tahu apakah 15 berita Harian Warta Jateng edisi : sudah sesuai dengan 6 aspek penyuntingan atau belum.

KAJIAN TEORITIS
            Kegiatan penyuntingan sangat berguna untuk menyiapkan buku, artikel atau tulisan lain yang akan diterbitkan agar layak baca, layak pasar dan bermutu berdasarkan aspek-aspek tertentu.  Secara rinci, tujuan penyuntingan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.       Menjaga naskah agar isinya berkualitas/bermutu dan layak di baca.  Artinya, penyunting diharapkan dapat menyediakan bacaan/tulisan yang layak baca bagi pembaca.  Pembaca tersodori bacaan yang berkualitas.  Isi bacaan yang berkualitas dapat dilihat dari kesesuaian judul atau subjudul dengan isi, kebenaran konsep dan fakta sera kesesuaian dengan ilmu pengetahuan, fitur dan rujukan.
2.      Menjaga/ menjadikan naskah memakai bahasa yang sesuaai kaidah bahasa yang digunakan.  Artinya, penyunting diharapkan dapat berperan untuk menjaga agar naskah yang disajikan menggunkan kaidah bahasa yang benar.  Kaidah-kaidah yang harus dijaga meliputi kaidah fonemik, morfologi, sintaksis, wacana, pragmatic, semantic, tata istilah dan ejaan dan tata tulis.
3.      Menjaga/menjadikan  naskah memiliki struktur/sistematika penyajian yang enak dibaca.  Artinya penyunting diharapkan dapat menjaga agar naskah yang disajikan memiliki struktur/sistematika penyajian yang sesuai struktur keilmuan (konsep keilmuan) atau rincian paparan yang jelas dan sistematis sehingga naskah itu enak dipahami atau diikuti oleh pikiran pembaca.  Ukuran kualitas struktur penyajian dapat dilihat dari urutan struktur/sistematika penyajian, kelogisan sistematika penyajian dan kelengkapan sistematika penyajian.
4.      Menjaga naskah memiliki grafika yang layak.  Artinya, penyunting diharapkan dapat menjaga agar naskah yang disajikan emiliki grafika yang sesuai sasaran pemabaca sehingga buku yang dihasilkan dapat dipahami atau diikuti oleh pikiran pembaca.  Ukuran grafis yang berkualitas dapat dilihat dari pemakaian jenis huruf, bentuk huruf, dan ilustrasi.
5.      Menjaga naskah memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Artinya, penyunting diharapkan dapat menjaga agar naskah yang disajikan tidak bertentangan dengan paham wawasan kebangsaaan sehinga naskah yang diterbitkan tidak menimbulkan masalah wawasan kebangsaan.  Ukuran wawasan kebangsaan dapat dilihat dari segi pornografi dan pornoaksi, kebangsaan, kebhinekaan dan integrasi bangsa.
6.      Menjaga naskah yang yang diterbitkan memiliki ciir khas penerbitnya.
Kegiatan penyuntingan memiliki 6 aspek pokok atau focus yang harus disunting yaitu organisasi dan penyajian naskah, isi naskah, bahasa naskah, grafika naskah, wawasan kebangsaan naskah serta gaya penerbit.
 Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah mencangkupi penyuntingan teknik penyajian, penyajian materi dan kelengkapan penyajian. 
1.       Penyuntingan teknik penyajian mencangkupi penyuntingan konsistensi sistematika penyajian, yaitu sistematika penyajian disampaikan secara jelas, focus dan taat asas dalam setiap bab, yakni ada bagian pendahuluan, bagian isi serta bagian penutup.  Kemudian penyuntingan keruntutan konsep yaitu uraian, latihan dan contoh.  Lalu penyuntingan keseimbangan antar bab, yaitu uraian substansi antar bab, proporsional dengan mempertimbangkan bab atau subbab.
2.      Penyuntingan penyajian materi mencangkupi penyuntingan keterpusatan pada pembaca, merangsang metakognisi pembaca, dan merangsang daya imajinasi dan kreasi berpikir pembaca.
3.      Penyuntingan kelengkapan penyajian mencangkpi penyuntingan bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup.

Penyuntingan isi mencakupi penyuntingan kesesuain uraian materi judul atau sub judul: kelengkapan materi dan kedalaman materi, yang berkaitan dengan kesesuaian, kualitas, dan kuatitas wacana; keakuratan materi dengan konsep dan fakta: keakuratan dan jabaran/paparan, keakuratan dalam konsep atau teori, keakuratan dalam pemilihan contoh, dan keakuratan dalam latihan, dan kesesuaian dengan ilmu pengetahuan, fitur, dan rujukkan.
Penyuntingan bahasa mencangkupi penyuntingan kesesuaian dengan tingkat perkembangan sasaran pembaca, komunikatif, ketepatan bahasa dan keruntutan dan kesatuan gagasan.
Penyuntingan grafika naskah mencangkupi penyuntingan bahan, format, desai kulit, desai isi, cetak dan penyelesaian dan jilid.
Penyunytingan wawasan kebangsaan mencangkupi penyuntingan wawasan pornografi dan pornoaksi, kebhinekaan dan wawasan kebangsaan dan integrasi bangsa.
Penyuntingan gaya penerbit yaitu penyuntingan cirri khas penerbit.

METODE PENELITIAN
            Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu metode pendekatan penyuntingan dengan teknik analisis structural kepada 15 berita dari Surat Kabar Warta Jateng edisi : Kamis, 5 Mei 2011 untuk mengetahui 6 aspek penyuntingan
            Sumber data dalam penelitian kali ini adalah 15 berita yang dipilih sebagai sampel penelitian yang di ambil dari Surat Kabar Warta Jateng edisi : Kamis, 5 Mei 2011.
            Langkah-langkah penelitian :
1.       Mengumpulkan data dengan memilih 15 berita sebagai sampel
2.      Merumuskan masalah
3.      Membaca berita yang telah dipilih
4.      Menganalisis berita
5.      Melaporkan hasil analisis

PEMBAHASAN
Berita 1 “Undip Buka Warung Sosial”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyampaian naskah mudah dipahami oleh pembaca.
Penyuntingan isi naskah : isi naskah hanya seputar kapan dan dimana warung social itu di adakan.  Tidak ada penjelasan lebih rinci mengenai apa yang dimaksud dengan warung social itu sehingga pembaca kurang memahami konsep warung social tersebut.
Penyuntingan bahasa naskah : ditemukan penulisan gelar yang salah pada kalimat : “Rektor Undip, Prof Sudharto P Hadi mengatakan……….”. seharusnya ditulis : “Rektor Undip, Prof. Sudharto P. Hadi mengatakan……………”.
Penyuntingan grafika naskah : dalam berita ini tidak di temukan ilustrasi berita.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram (kertas koran).  Berita ini berformat paragraph dengan ukuran 7,5 cmx11 cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah :  tidak ada unsure pornografi dan porno aksi dalam barita ini, namun penjelasan berita hanya seputar mahasiswa Undip, kurang ada penejelasan tentang apa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat luas.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : awal paragraph di awali dengan nama daerah. Identitas penulis ditulis dengan kode/singkatan di akhir berita dengan huruf cetak tebal.

Berita 2 “Rumah Rusak, 72 Warga Diungsikan”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyampaian berita sangat singkat dan jelas.
Penyuntingan isi naskah :  tidak dijelaskan kemana warga desa ini mengungsi.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat penggunaan bahasa baku yang kurang tepat seperti : “…….sekitar jam 00.000 hingga pukul 02.00 WIB…..”  harusnya ditulis “………sekitar pukul 00.00 hingga pukul 02.00 WIB…..”
Penyuntingan grafika naskah : tidak ada ilustrasi gambar dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram (Kertas Koran).  Ditulis dengan format paragraph berukuran 7,5 x 6,5 cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : singkatnya berita ini menunjukkan bahwa kurangnya wawasan kebangsaan dalam berita tersebut.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : tidak terdapat nama daerah di awal berita namun diganti dengan kata pertama yang dicetak tebal. Identitas penulis di akhir berita ditulis dengan kode/singkatan dengan huruf cetak tebal.

Berita 3 “Jepang Tanpa Sayur dan Buah”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyajian naskah singkat dan padat.
Penyuntingan isi naskah :tidak dijelaskan darimana warga Filipina mendapatkan sayur dan buah selama penghentian impor sayur dan buah dari Jepang.
Penyuntingan bahasa naskah : diksi yang digunakan sagat mudah dipahami oleh pembaca.
Penyuntingan grafika naskah : tidak ada ilustrasi dalam berita ini.  Berita di tulis menggunakan bahan kertas buram (kertas Koran) dengan bentuk paragraph berukuran 7,5x7,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : tidak terdapat unsure pornografi dan pornoaksi dalam berita ini.  Berita ini cukup menambah wawasan pembaca tetang apa yang terjadi di dunia internasional.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : sama seperti berita 2, tidak ada nama daerah di awal berita namun diganti dengan kata pertama yang dicetak huruf capital.  Identitas penulis ditulis dengan kode/singkatan cetak tebal.

Berita 4 “Per RT dapat Bantuan Rp 1 Juta
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyampaian berita singkat dan padat.
Penyuntingan isi naskah : tidak disampaikan untuk apa uang itu nantinya.
Penyuntingan bahasa naskah : masih terdapat penggunaan tanda baca yang salah.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi.  Berita ditulis di kertas buram (kertas Koran) dengan bentuk paragraph berukuran 7,5x6,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : tidka terdapat unsure pornografi dan pornoaksi dalam berita ini
Penyuntingan gaya penerbit naskah : kata pertama dicetak tebal dengan huruf capital.  Identitas penulis dalam bentuk kode/singkatan dicetak tebal di akhir berita.

Berita 5 “Minat Menjadi TKI Tetap Tinggi”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyajian berita cukup mudah di pahami oleh pembaca.
Penyuntingan isi naskah : isi berita cukup jelas tentang Negara mana saja yang banyak diminati oleh TKI dan Negara mana yang tidak.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat kata yang salah dalam kalimat “…….separuhnya mengkais rezeki……..” seharusnya ditulis “……separuhnya mengais rezeki…….”
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram (kertas Koran). Di tulis dalam beberapa paragraf berukuran 9x14,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : unsure wawasan kebangsaan terungkap pada bagian yang menyebutkan betapa tingginya minat warga Indonesia yang ingin menjadi TKI di luar negeri.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita di awali dengan nama daerah dan inisial surat kabar dengan huruf cetak tebal.  Identitas penulis dalam bentuk kode/singkatan di akhir berita.

Berita 6 “Antasari Bikin Buku Keadilan”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penjelasan cukup panjang dan mudah dipahami.
Penyuntingan isi naskah : isi berita terlalu meluas, tidak membicarakan tentang buku yang dibuat oleh antasari melainkan tetang peninjauan kembali yang diajukan oleh antasari.
Penyuntingan bahasa naskah : pada judul terdapat kata yang kurang pas, yaitu kata “Bikin”, lebih enak didengar jika diganti dengan kata “Menulis”
Penyuntingan grafika naskah : terdapat 1 ilustrasi dalam berita ini yaitu foto Antasari azhar.  Bahan yang digunakan untuk mencetak berita ini adalah kertas buram.  Berita ditulis dalam bentuk beberapa paragraf dengan ukuran 7,5x20,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : wawasan kebangsaan yang begitu luas, terutama tentang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang dilakukan oleh antasari sehingga memberikan info up to date kepada pembaca tentang perkembangan kasus ini.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita di awali dengan nama daerah dan inisial surat kabar yang ditulis dengan huruf cetak tebal.  Identitas penulis dengan kode/singkatan bercetak tebal.

Berita 7 “Kadhafy Bantah Punya Uang Rp 3,5 T”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penjelasan kurang bias dipahami oleh pembaca yang awa tentang system hubungan internasional.
Penyuntingan isi naskah : semakin kebawah, berita yang disampaikan semakin melebar.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat beberapa kesalahan redaksi seperti pada kata “menambhkan” dan  “Swsis”,
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita ditulis dengan bentuk beberapa paragraph dengan ukuran 7,5x15cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : dapat menambah informasi tentang perkembangan dunia internesional.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah dan hari yang dicetak tebal.  Identitas penulis dalam bentuk kode/singkatan dicetak tebal di akhir berita.

Berita 8 “Nyabu, Janda Digelandang Polisi”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : naskah sangat mudah dipahami dan enak dibaca.
Penyuntingan isi naskah : isi selaras dengan judul berita.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat beberapa kesalahan redaksi seperti pada kata “jeni” dan “urine”.  Dan terdapat penulisan gelar yang salah pada “ Drs Kusdiantoro SH” seharusnya “Drs. Kusdiantoro, S. H.”
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi pada berita ini.  Bahan yang digunakan untuk menulis berita adalah kertas buram, berita ditulis dalam bentuk beberapa paragraph dengan ukuran 7,5x19cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah :  tidak ditemukan unsure pornografi dan pornoaksi dalam berita ini.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah dan inisial surat kabar yang dicetak tebal dan identitas penulis dalm bentuk kode/singkatan diakhir berita dicetak tebal.

Berita 9 “Bibit: Buktikan Janji Kampanye”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : lebih menginformasikan tentang acara Pelantikan Bupati Sragen.
Penyuntingan isi naskah : penyampaian sedikit meluas sehingga keselarasan antara judul dan isi agak kabur.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat kata penulisan redaksi yang salah seperti pada kata “faerah”.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram, berita ditulis dalam bentuk beberapa paragraph dan berukuran 9x14,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : tidak terdapat unsure pornografi dan pornoaksi dalam berita ini.  Panjangnya penjawabaran yang ditulis menandakan penulis memiliki wawasan yang luas.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah dan inisial surat kabar yang dicetak tebal.  Identitas penulis terletak pada akhir berita dalam bentuk kode/singkatan bercetak tebal.

Berita 10 “Makam Syekh Magribi Memprihatinkan”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyajian berita yang tidak terlalu panjang dan simple membuat berita ini mudah diterima oleh pembaca.
Penyuntingan isi naskah : penjelasan cukup ringkas dan tidak bertele-tele, focus terhadap satu benang merah dan selaras dengan judul.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat penggunaan bahasa daerah yang tidak dicetak miring, yaitu padakata “ambrol”.  Kesalahan redaksional juga terdapat pada berita ini, yaitu pada kata “pelbagai”.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini, hanya ada kutipan dari seorang juru kunci makam yang sengaja dikutip dan diletakkan di tengah-tengah berita. Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita berbentuk beberapa paragraph dengan ukuran 13,5x15cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : tidak terdapat unsure pornografi dan pornoaksi dalam berita ini.  dapat menambah potensi kekayaan budaya Indonesia.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah dan inisial surat kabar yang dicetak tebal.  Identitas penulis terletak pada akhir berita dalam bentuk kode/singkatan bercetak tebal.


Berita 11 “Rina Tegur Kepala DPU”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyajian berita sangat singkat namun jelas.
Penyuntingan isi naskah : cukup jelas.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat redaksional yang salah seperti pada kata “beasar”
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi pada berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita ditulis dalam bentuk paragraph berukuran 7x9,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : melalui berita ini, dapat diketahui bahwa kurang koordinasi antara Bupati, DPU dan Dishubkominfo.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : kata pertama ditulis dengan huruf capital cetak tebal.  Identitas penulis terletak pada akhir berita berbentuk kode/singkatan cetak tebal.

Berita 12 “Pengunjung Baru Melihat-lihat”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : penyampaiannya yang singkat dan jelas sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca.
Penyuntingan isi naskah : banyaknya aktifitas wawancara yang menunjukkan bahwa pengunjung baru melihat-lihat semakin menyelaraskan judul dan isi berita.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat beberapa kesalahan redaksional seperti pada kata “Java Superall” dan “lokasi pamerang”.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi gambar dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita ditulis dalam bentuk paragraph dengan ukuran 8x16,5cm
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : menambah wawasan pembaca tentang keanekaragaman produk teknologi informasi dan komunikasi.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah dan inisial surat kabar yang dicetak tebal.  Diakhiri dengan identitas penulis yang ditulis dalam bentuk kode/singkatan bercetak tebal.

Berita 13 “DPRD: Disperindangkop Karanganyar Gagal”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : sudah dijelaskan secara rinci mengenai mengapa DPRD mengganggap Disperindangkop Karanganyar telah gagal
Penyuntingan isi naskah : penjabaran berita yang runtut dan tidak bertele-tele membuat isi dan judul semakin berkesinambungan.
Penyuntingan bahasa naskah : tidak terdapat pengunaan bahasa yang salah.  Diksi yang digunakan juga mudah dipahami.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita ditulis menjadi beberapa paragraph dengan ukuran 9x15cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : menambah wawasan pembaca teantang pendapatan daerah yang sedikit.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan nama daerah ndan inisial surat kabar yang dicetak tebal dan diakhiri dengan penulisan kode/singkatan identitas penulis dicetak tebal.

Berita 14 “Industri Manufaktur Jateng Positif”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : lebih menjelaskan bidang industry yang naik.
Penyuntingan isi naskah : penjabaran tentang bidang industry yang meningkat lebih banyak daripada yang menurut menimbulkan keselarasan antara isi dan judul.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat 1 kesalahan redaksional padaka kata “nauk” seharusnya “naik”
Penyuntingan grafika naskah : tidak ada ilustrasi dalm berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Bertia ditulis dalam beberapa paragraph berukuran 7x18,5cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : berita ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia.
Penyuntingan gaya penerbit naskah : berita diawali dengan namada daerah dan inisial suart kabar yang dicetak tebal.  Diakhiri dengan penulisan identitas penulis berbentuk kode/singkatan cetak tebal.

Berita 15 “Berkas Cirus Sinaga Akan Selesai Hari ini”
Penyuntingan organisasi dan penyajian naskah : tidak dijelaskan berkas apa yang dimaksud selesai hari ini.
Penyuntingan isi naskah : isi mudah dipahami, namun kurang informative.
Penyuntingan bahasa naskah : terdapat 1 kesalahan redaksional pada kata “Menanhkap” seharusnya “menangkap”.
Penyuntingan grafika naskah : tidak terdapat ilustrasi dalam berita ini.  Bahan yang digunakan adalah kertas buram.  Berita terdiri atas beberapa paragraph berukuran 7,5x14cm.
Penyuntingan wawasan kebangsaan naskah : menambah informasi bagi pembaca tentang perkembangan kasus Gayus Tambunan.
Penyuntingan gaya penerbit naskah :  berita diawali dengan nama daerah dan inisial surat kabar dicetak tebal.  Diakhiri dengan penulisan kode/singkatan identitas penulis cetak tebal.


SIMPULAN
            Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.       Masih banyak terdapat kesalahan redaksional dalam penulisan berita Surat Kabar Warta Jateng edisi Kamis, 5 Mei 2011
2.      Surat kabar Warta Jateng kurang menggunakan ilustrasi berupa gambar sebagai pendukung beritanya.
3.      Gaya penerbit/cirri khas penulisan bertita Surat Kabar Warta Jateng terletak pada awal berita yang menggunakan nama daerah dan inisial surat kabar yang dicetak tebal atau kata perta yang dicetak dengan huruf capital dan pada akhir berita terdapat kode/singkatan identitas penulis yang dicetak tebal.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Doyin, Mukh. 2005. Kamus Kata Baku Bahasa Indonesia. Semarang. Teras Pustaka
Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Penyuntingan Naskah Edisi kedua. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Hartono, Bambang. 2010. Dasar-dasar Penyuntingan. Semarang. Unnes press.


No comments:

Post a Comment